Rahayu Ningsih
Minggu, 09 November 2014
METODE JARI ALJABAR
MATEMATIKA feat ISLAM
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Sahabat...
Mari kita bermain main angka sejenak...
Perhatikan pola angka berikut ini :
3 x 37 = 111
6 x 37 = 222
9 x 37 = 333
12 x 37 = 444
15 x 37 = 555
18 x 37 = 666
21 x 37 = 777
24 x 37 = 888
27 x 37 = 999
Pola angka itu tampak indah bukan?
Tapi tentu tak semua dari Anda setuju kalau matematika itu indah. Karena keindahan itu terjadi dari sebuah kesepakatan hati dengan matematika itu sendiri, lalu kesepakatan itu kemudian melahirkan cinta.
Senin, 11 Agustus 2014
Teruntuk calon imamku..
Terima kasih atas semua cinta dan kasih sayang yang engkau berikan untukku. Aku merasa sangat teristimewa, diperlakukan dengan cara istimewa. Semoga aku selalu menjadi wanita yang istimewa di hati mu.
Calon imamku,, kasih dan sayang ku akan aku persembahkan hanya untukmu. Cinta yang aku punya akan aku labuhkan kepada hatimu. Semoga apa yang aku lakukan ini bukan menjadi langkah awal yang salah.
Terima kasih sayang, atas semangat yang selalu engkau berikan kepadaku. Aku bisa bertahan dan berjuang di tempat ini semata-mata karena mu. Karena kita, demi mewujudkan tujuan kita bersama. Selalu lah engkau berada di samping ku sayang. Merangkul ku dikala aku terpuruk, memimpinku ketika aku kehilangan arah.
Terima kasih Cinta..
Setiap wanita pasti mempunyai impian untuk menciptakan pesta pernikahan yang indah. Mempersiapkan semua hal dengan penuh suka cita.
Namun ketika angan2 itu terhalang oleh karena perbedaan pendapat dan argumen, entah kenapa,, semua khayalan dan angan akan pesta pernikahan impian nya itu seakan sirna sudah.
Hemph.. Inikah yang orang2 bilang ujian pra-pernikahan. Hal sepele terkadang dapat menjadi benih pertikaian. Perasaan yang terlalu sensitif, saling mengandalkan ego masing2. Yang satu ingin begini, satu lagi ingin begitu. Seakan tak ada jalan untuk mengetengahkan keinginan.
Yah,, pada intinya pernikahan itu melibatkan dua insan. Dua insan yang saling mencintai, yang ingin menyatukan tujuan mereka demi mendapat ridha Illahi. Perbedaan, perseteruan, pertikaian seakan menjadi bumbu penyedap untuk melezatkan suatu masakan.
Dan ketika semua itu dapat dipadu padankan dengan baik, maka keindahan lah yang akan kita dapatkan. Keindahan menuju pernikahan. :)
Sekarang aku sadar, cinta yang sesungguhnya itu tidak harus bertepuk sebelah tangan. Cinta harus membahagiakan, bukan menyakitkan. Cinta harus memberi harapan, bukan menghancurkan. Cinta harus tulus, dan bukan karena tuntutan.
Aku mencintaimu Lukman Hidayat, karena segala kebaikanmu. Disaat aku terpuruk karena orang yang aku cintai melupakanku, kamu datang dengan segala kesabaran dan ketulusan kamu.
Muhammad Hairul Arifin, aku memang pernah mencintai kamu. Tapi aku sadar, itu bukan cinta yang aku inginkan.
Jika aku mampu mencintai orang yang salah, aku lebih baik membahagiakan jika aku mencintai orang yang benar.
Dan sekarang, aku lebih bahagia dengan semua impianku..